Timnas Jepang harus menerima kenyataan pahit setelah disingkirkan timnas Belgia pada babak 16 besar Piala Dunia 2018, Senin (2/7/2018) atau Selasa dini hari WIB.
Kekalahan ini terasa begitu menyakitkan bagi Jepang karena sempat unggul dua gol terlebih dahulu hingga menit ke-68.
Pada akhirnya Belgia berhasil bangkit dan membalikkan skor menjadi 3-2 pada masa injury time.
Menurut Pelatih Jepang Akira Nishino, dirinya memang sengaja tidak mengubah strategi ketika unggul 2-0 karena berpikir masih bisa mencetak gol tambahan.
“Kami (Jepang) ingin memenangi laga ini. Tim kami cukup kuat untuk bisa mengimbangi tim sekelas Belgia.” kata Akira Nishino seperti dikutip dari situs web resmi FIFA, Selasa (3/7/2018).
“Ketika unggul 2-0 dan saya tidak mengganti pemain, saya benar-benar ingin kami mencetak gol lain dan kami memiliki peluang itu,” ucap Nishino menambahkan.
Nishino juga menjelaskan bahwa dirinya tidak menyangka Belgia masih bisa mencetak gol pada menit akhir pertandingan.
“Saya berpikir kami akan melanjutkan hingga masa perpanjangan waktu,” kata Nishino.
“Saya tidak menyangka Belgia mampu melakukan serangan balik yang sangat cepat di akhir. Gol itu mengakhiri pertandingan,” ucap mantan Pelatih Gamba Osaka ini.
Hasil ini membuat Jepang memperpanjang catatan buruknya yang selalu gagal melaju ke perempat final Piala Dunia sejak pertama kali ikut pada tahun 1998.
Menanggapi hal ini, Nishino berjanji timnas Jepang akan lebih kuat pada Piala Dunia 2022 mendatang.
“Saya ingin tim kami memiliki mentalitas berbeda. Saya pikir kami berhasil tahun ini, namun masih ada sesuatu yang hilang. Jadi empat tahun dari sekarang, kami akan kembali dengan lebih kuat,” tutur Nishino.
Di sisi lain, Belgia akan berhadapan dengan Brasil pada babak perempat final di Kazan Arena, Jumat (6/7/2018).