Mantan gelandang Manchester City, Yaya Toure memuji penampilan para gelandang kreatif di Piala Dunia 2018 Rusia. Menurutnya Piala Dunia kali ini telah banyak mengubah persepsi publik terhadap gelandang dan penyerang.
Sebelumnya, penyerang selalu dianggap sebagai pemain terpenting dalam suatu tim. Mudah beranggapan demikian, karena merekalah yang pada umumnya mencetak gol. Pendukung pasti menyanyikan nama penyerang.
Namun, di Piala Dunia 2018 ini, justru gelandang kreatif yang lebih mencuri perhatian. Pemain-pemain seperti Luka Modric, Philippe Coutinho, Kevin De Bruyne lebih menonjol daripada barisan penyerang mereka.
Bagi saya Piala Dunia ini (2018) telah menjadi perubahan citra,” kata Yaya Toure dikutip dari tribalfootball.
Menurut Toure, gelandang-gelandang flamboyan di Piala Dunia 2018 sama seperti masa-masa keindahan sepak bola saat dia masih kecil dahulu. Luka Modric adalah perwujudan gelandang klasik era 80 dan 90an.
“Saya jelaskan. Saya senang menjumpai para pemain yang selalu bisa mengekspresikan diri mereka sendiri dengan bebas dan dicintai saat berada di puncak permainan artistik mereka.”
“Saya menonton mereka saat saya masih kecil. Anda tahu, mereka bisa memperlakukan bola dengan lembut. Dengan mereka, segalanya tampak lebih mudah, bahkan terlihat mustahil,” ungkapnya.
Di Piala Dunia sebelumnya, pemain yang menonjol selalu mereka yang mencetak gol terbanyak, selalu penyerang yang produktif. Namun tidak di Piala Dunia kali ini.
“Kita sudah melihat bahwa pemain yang paling menonjol tidak hanya mereka yang membuat perbedaan dengan mencetak gol seperti sebelumnya. Tentu saja, Messi atau Neymar juga penyelesai akhir yang hebat.”