Kedatangan Carlo Ancelotti sebagai penganti Zinedine Zidane yang mengundurkan diri sebagai pelatih Real Madrid harus mengangkut salah satu pemain dari Juventus, Weston Mckennie pada bursa transfer berikutntya.
Klub raksasa La Liga itu dilaporkan sudah berminat dennga pemain asal Timnas Amerika Serikat sejak musim panas 2021. Tapi, Weston McKennie harus bertahan dengan klub yang berjulukan Nyonya Tua.
Sejak pergantian manajer di Real Madrid dengan mengutus Carlo Ancelotti sebagai juru strategi membuat mereka harus merekrut beberapa pemain pada bursa transfer awal tahun 2022 mendatang. Disisi lain, pihak Juventus sedang memantau beberapa pemain Premier League.
Seperti yang dilansirkan oleh sportnews, Klub La Liga memang sangat berniat untuk memboyongnya. Mereka juga telah mengutus tim pantau untuk melihat aksi Weston McKennie ketika Juventus menghadapi Bologna pada akhri pekan lalu.
Namun pada saat itu, tim pantau dari Los Blancos tersebut tidak dapat melihat aksinya hingga fulltime. Pasalnya Weston McKennie sedang mengalami cedera di lapangan dan harus di tarik keluar untuk digantikan. Akan tetapi, saat melihat aksinya pada babak pertama, tim pantau menyebutkan Weston McKennie memiliki performa yang cukup menarik perhatian fans.
Sementara peluang Real Madrid untuk mendatangkan sang pemain sangatlah besar. Pasalnya, Bianconeri telah membuka penjualan pemain di tahun depan. Keputusan untuk menjual pemain karena untuk meningkatkan kondisi keuangan di musim depan 2022.
Pada musim ini, sasaran Real Madrid sudah bermain sebanyak 18 laga pertandingan di semua kompetisi, 12 pertandingan di La Liga dan 6 pertandingan lainya di UEFA CUP. Weston McKennie juga telah mengantongi 8 gol dan 6 assist untuk kubu Juventus.
Selain Real Madrid, ada beberapa klub Premier League yang serius ingin mendatangkan Weston McKennie ke Liga Inggris yakni Tottenham Hotspur yang di mana klub ini berani membayar mahal kepada Nyonya tua, jika Nyonya Tua melepaskan pemainnya sebelum bursa transfer 2022.
Visi dan misi Tottenham Hotspur setelah di asuh oleh Antonio Conte memiliki pemain berusia 23 tahun untuk membenahi posisi gelandang yang masih kurang konduktif dengan pemain depan.