Penyebab dan Faktor Real Madrid Babak Belur
Nama Carlo Ancelotti merupakan nama yang tidak asing lagi di dunia persepak bolaan. Laki-laki kelahiran Italia ini memang sangat mencintai sepak bola. Ia mulai karirnya di dunia sepak bola sebagai pemain profesional sejak tahun 1976 ketika usianya masih belasan tahun. Selama menjadi pemain, ia berkarir di 3 klub sepak bola ternama yaitu Parma, A S Roma dan juga AC Milan. Setelah pensiun menjadi pemain, Ancelotti masih ada di ranah yang sama namun kali ini ia menjadi pelatih.
Karirnya dalam melatih tim sepak bola dimulai sejak tahun 1995. Ia pun melatih cukup banyak tim bola yang kini menjadi tim-tim besar yang sangat kuat misalnya Reggiana, Parma, Juventus, Milan, Chelsea, PSG, Real Madrid, dan Bayern Munchen. Dari sepanjang perjalanannya menjadi pelatih, kualitas Carlo Ancelotti tidak perlu dipertanyakan lagi.
Kekalahan Real Madrid Tamparan untuk Carlo Ancelotti
Pelatih satu ini merasa sangat bersalah atas kekalahan yang dialami oleh Real Madrid ketika melawan Barcelona. Tim yang dibelanya ini kalah (0-4) dengan telak yang membuat ini menjadi sebuah tamparan untuk Carlo Ancelotti. Real Madrid kemarin tampil tak berkutik mendapatkan serangan dari Barcelona. Ancelotti mengakui ada banyak sekali kesalahan fatal yang terjadi ketika Real Madrid bertanding melawan Barcelona, salah satunya adalah karena ketidak hadiran Karim Benzema dan beberapa faktor lain.
Terkuak Beberapa Kesalahan Fatal Real Madrid
- Modric jadi False-Nine
Absennya Benzema pada pertandingan melawan Real Madrid kemarin berdampak sangat bessar sekali. Sebenarnya ada dua striker di bangku cadangan yaitu Diaz dan Jovic, namun Ancelotti malah memainkan Modric sebagai false nine di lapangan. Hal ini membuat posisi tim menjadi kacau dan Barca dapat bermain merajalela. - Kebingungan Bek
Ancelotti pun mengambil keputusan dengan memposisikan Carvajal di bek kanan, serta Nacho di bek kiri. Namun kedua pemain ini sering sekali keluar dari posisi sehingga pemain lain jadi kebingungan. - Tidak ada Rotasi
Karena ada beberapa pemain yang absen, seharusnya Ancelotti melakukan perombakan posisi tim yang intens. Namun yang terjadi adalah, barisan pemain dibuat tetap sama sehingga menjadikan pemain malah kebingungan.